Muwashaffat Muslim

Muwashaffat Muslim
Assalamu'alaikum wr.wb

Jumat, 24 Agustus 2012

Dimana Kita Memposisikan Al-Qur'an?


Mungkin menjadi sebuah cerminan dalam diri kita ketika petunjuk hidup tidak lagi menjadi petunjuk. Ketika Al-Qur’an hanya dianggap sebuah buku biasa yang tak ubahnya seperti buku text book kuliah bahkan lebih rendah lagi. Berikut kisahnya.
Suatu hari saya sedang pergi ke toko buku, menarik memang melihat 2 orang wanita yang sedang melihat-lihat Al-Qur’an sambil memilih model dan jenis Al-Qur’an yang ingin ia beli. Awalnya saa menganggap itu merupakan hal biasa sebab terkadang saya pun sering melakukannya jenis font tulisan yang tidak semuanya sama dan juga mungkin warna yang kita sukai.
Kedua wanita itu terus saja berbincang tentang model yang ingin mereka beli, sampai suatu percakapan yang membuat saya miris. Yang kira-kira redaksinya seperti ini “Eh, Al-Qur’an ini bagus dah, di dalamnya ada coraknya dan ini juga ada terjemahannya”,kata salah seorang diantara mereka. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya “Sebenarnya ga terjemahannya ga ada masalah sih, ini kan Cuma buat kenang-kenangan aja, hahhaha”.
Begitu rendahkah kita memperlakukan Al-Qur’an yang notabene merupakan firman Allah Subahanallahu wa Ta'ala? Apakah Al-Qur’an hanya dijadikan cinderamata saat idul fitri? Apakah Al-Qur’an hanya dijadkan pajangan dan untuk mengusir setan? Apakah Al-Qur’an hanya dijadikan mahar pada pernikahan? Fungsi Al-Qur’an jauh lebih berharga dari itu semua, ia harusnya dijadikan sebuah petunjuk hidup referensi segalanya
“Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (Q.S Al-Baqarah : 2)
Tidak kah kita merasa sedih ketika kita mendengar firman Allah Subahanallahu wa Ta'ala
“Berkatalah Rasul: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan’. (Q.S Al-Furqan : 30)
                Saudaraku, ketahuilah sungguh ayat-ayat Allah itu sangat mahal (Q.S Al-Baqarah :174) janganlah kita menjadikan Al-Qur’an sebagai suatu yang rendah, Al-Qur’an haruslah dimaknai isi dan kandungannya itulah yang membuat hidup kita teratur. “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?” (Q.S Al-Maidah: 50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar