Muwashaffat Muslim

Muwashaffat Muslim
Assalamu'alaikum wr.wb

Rabu, 29 Desember 2010

Surat Al-Kahfi dan Teori Relativitas


Surat Al-Kahfi dan Teori Relativitas
Q.S Al-kahfi ayat 18

18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
Al-Qur’an merupakan tuntunan hidup manusia, Al-Qur’an tidak hanya berisi aqidah dan tuntunan agama bagi umat Islam,  tetapi juga berisi berbagai macam kisah, syariat (aturan hidup) dan juga berisi ilmu pengetahuan. Selama ini, kebanyakan umat Islam hanya menganggap Al-Qur’an sebagai bahan bacaan yang berisi ajaran Islam. Padahal, Al-Qur’an adalah suatu kitab suci yang berisi berbagai macam hal yang dibutuhkan manusia baik masa sekarang maupun masa depan.
Allah telah menurunkan Al-qur’an kepada Rasululah s.a.w agar ia mengajarkan kepada manusia hal yang tidak diketahui oleh manusia.
Dalam surat Al-Jumuah ayat 2 :

2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Tidak sepatutnya kita hanya menganggap Al-Qur’an sebagai hal yang biasa dan mengacuhkan apa yang tertulis di dalamnya.
Dalam surat Al-anfal ayat 31 :

31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala."
Telah banyak bukti kebenaran Al-Qur’an yang telah diungkap. Dari sisi pengetahuan, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang mengungkap ilmu pengetahuan zaman modern yang ternyata sudah tertulis dalam Al-Qur’an. Disini, saya akan menjabarkan kisah Ashabul Kahfi yang ternyata bersesuaian dengan teori relativitas Einstein.

Dari surat Al-kahfi ayat 18 yang telah tertulis di atas,
18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
“……..kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri………”. Dari kata-kata ini, Allah mengisyaratkan bahwa mereka bergerak. Allah menggerakkan mereka ke kanan dan ke kiri.
Dalam teori relativitas Einstein, “bila suatu benda bergerak mendekati kecapatan cahaya, maka akan terjadi dilatasi waktu dan terhubung dengan persamaan : 
Δt = γ Δtp 
Dengan   
  
 Δtp         = waktu yang dirasakan ketika benda bergerak
Δt           = waktu yang dirasakan ketika benda diam
c              = kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
γ              = (1-v2/c2)-1
Dalam surat Al-kahfi ayat 19 :

19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.
Dalam surat Al-kahfi ayat 25 :
25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Jika kita mengaggap Δtp = 1 hari dan Δt  = 300 tahun = 109.500 hari
Dengan memasukkan angka-angka tersebut ke dalam persamaan
Δt = γ Δtp
maka γ =109.500
maka v ≈ c. Sehingga pantas saja dalam surat Al-kahfi ayat 25, Allah berkata :
jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Sabtu, 18 Desember 2010

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg dan kehidupan Manusia

Heisenberg pernah berkata bahwa kita tidak mungkin menentukan jarak dan momentum suatu elektron secara bersamaan, penentuan jarak atau momentum suatu elektron hanya bisa ditentukan bila salah satunya telah diketahui dan hasil kali keduanya terbatas pada nilai tertentu.
Begitu juga dengan manusia, Allah memberi kita batasan tetapi kita tidak bisa menentukan batasan itu. Batasan itu hanya bisa diketahui ketika kita membatasi diri kita.
Jadi, selama kita tidak membatasi diri kita untuk mencapai sebuah impian maka Insya Allah kita bisa meraihnya.