Muwashaffat Muslim

Muwashaffat Muslim
Assalamu'alaikum wr.wb

Sabtu, 14 Januari 2012

Surat Al-Kahfii dan Teori Relativitas

Q.S Al-kahfi ayat 18

18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Al-Qur’an merupakan tuntunan hidup manusia, Al-Qur’an tidak hanya berisi aqidah dan tuntunan agama bagi umat Islam,  tetapi juga berisi berbagai macam kisah, syariat (aturan hidup) dan juga berisi ilmu pengetahuan. Selama ini, kebanyakan umat Islam hanya menganggap Al-Qur’an sebagai bahan bacaan yang berisi ajaran Islam. Padahal, Al-Qur’an adalah suatu kitab suci yang berisi berbagai macam hal yang dibutuhkan manusia baik masa sekarang maupun masa depan. Allah telah menurunkan Al-qur’an kepada Rasululah s.a.w agar ia mengajarkan kepada manusia hal yang tidak diketahui oleh manusia.
Dalam surat Al-Jumuah ayat 2 :

2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Tidak sepatutnya kita hanya menganggap Al-Qur’an sebagai hal yang biasa dan mengacuhkan apa yang tertulis di dalamnya.
Dalam surat Al-anfal ayat 31 :

31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala."
Telah banyak bukti kebenaran Al-Qur’an yang telah diungkap. Dari sisi pengetahuan, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang mengungkap ilmu pengetahuan zaman modern yang ternyata sudah tertulis dalam Al-Qur’an. Disini, saya akan menjabarkan kisah Ashabul Kahfi yang ternyata bersesuaian dengan teori relativitas Einstein.
Dari surat Al-kahfi ayat 18 yang telah tertulis di atas,

18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
“……..kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri………”. Dari kata-kata ini, Allah mengisyaratkan bahwa mereka bergerak. Allah menggerakkan mereka ke kanan dan ke kiri.
Dalam teori relativitas Einstein, “bila suatu benda bergerak mendekati kecapatan cahaya, maka akan terjadi dilatasi waktu dan terhubung dengan persamaan :
Δt=γ Δtp
Dengan   

γ(1-v2/c2)-1/2

Δtp         = waktu yang dirasakan ketika benda bergerak
Δt           = waktu yang dirasakan ketika benda diam
c              = kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
Dalam surat Al-kahfi ayat 19 :


19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.
Dalam surat Al-kahfi ayat 25 :

25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Jika kita mengaggap Δtp = 1 hari dan Δt  = 300 tahun = 109.500 hari
Dengan memasukkan angka-angka tersebut ke dalam persamaan Δt=γ Δtp 

maka γ =109.500 dengan γ(1-v2/c2)-1/2

maka  vc . Sehingga pantas saja dalam surat Al-kahfi ayat 25, Allah berkata :
jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Jumat, 06 Januari 2012

Islam Menunggu Kita (Part 2)


2.       2. Pendidikan
Sebelumnya telah di bahas mengenai ibadah sekarang mengenai pendidikan. Seberapa pentingkah pendidikan bagi perjuangan islam? Jawabannya adalah sangat penting. Kita mungkin tahu bahwa orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan oleh Allah beberapa derajat. Dan kita juga sering mendengar bahwa ilmu tanpa iman tak ada gunanya begitu pula iman tanpa ilmu. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sebuah jalan penting bagi kejayaan islam. Tapi, menjadi sebuah pertanyaan kembali apakah pedidikannya itu hanya berbasis pada pendidikan agama? Tentu tidak, pendidikan agama memang penting dan wajib dimiliki oleh setiap muslim. Tetapi, dalam ilmu lain (Ilmu falak, sosial, ekonomi dll) tentu juga dibutuhkan dalam perkembangan dunia islam. Kita mungkin pernah mendengar banyak ilmuwan muslim berkontribusi dalam mengubah dunia, sebagai contoh Ibnu Sina, Jabbir ibnu Hayyan, Al-Khawarizmi, Ar-Razi, Al-Kindi dll. Hal ini mungkin berbeda dengan dunia islam sekarang. Hari ini, kita jarang sekali mendengar ilmuwan muslim yang tampil sebagai seorang yang menggugah dunia.
Menjadi sebuah renuangan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kekita sebuah pertanyaan kita lontarkan kepada para aktivis da’wah baik yang masih SMA maupun telah kuliah tentang informasi yang meraka percaya dari 3 buah sumber (Al-Qur’an, Televisi, Internet dan Buku). Mungkin sontak akan terdengar bahwa Al-Qur’an menjadi prioritas hal yang paling dipercaya kemudian buku, internet dan terakhir adalah televisi. Hal ini merupakan suatu yang wajar sebab dari segi kajujuran informasi dibandingkan internet, televisi kurang dapat dipercaya sebagai suatu media yang jujur sebab banyak orang-orang yang bisa berkesempatan untuk merekayasa informasi tersebut dan tentunya Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan dan informasi yang paling valid dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Tetapi, bila kita bertanya kembali bagaimana perbandingan waktu mereka dalam mengakses informasi dari sumber-sumber tersebut ? Apakah Al-Qur’an kembali menjadi yang pertama? Mungkin urutan akan berubah dan internet menjadi sumber informasi yang sering diakses. Ini sebuah hal yang aneh di sisi lain kita menganggap bahwa Al-Qur’an adalah sumber yang pasti, namun kita jarang mengaksesnya. Lantas bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan pengetahuan/informasi yang benar-benar nyata sedangkan kita jarang mengakses hal tersebut. Selain itu, kita harus ingat bahwa para ilmuwan muslim terdahulu melaksanakan segala riset dan penelitiannya berdasarkan Al-Qur’an. Jadi, sebagai seorang muslim kita tidak boleh menyepelekan peranan Al-Qur’an.
Kemudian masalah pendidikan ilmu dunia. Mungkin kembali menjadi sebuah renungan dan masalah yang harus diselesaikan di kalangan aktivis da’wah. Sungguh aneh bila ternyata sekarang ini menjadi sebuah kewajaran bila seorang aktivis da’wah mendapatkan nilai akademis yang buruk. Ketahuilah saudaraku, islam tidak hanya dibutuhkan ketika kau berada di kampus atau sekolahmu. Tapi lebih dari itu, islam membutuhkkanmu ketika kau telah terjun ke masyarakat dan membina mereka. Sekarang, apakah kau akan menyianyiakan sesuatu yang dapat memiliki kontribusi yang lebih besar ? Saudaraku, aturlah waktumu sedemikian rupa sehingga kau dapat membagi antara porsi da’wahmu dengan akademismu. Ingatlah wahai saudaraku, yang kau perjuangkan bukanlah acara-acara yang tertulis dalam buku agenda LDK atau buku agenda ROHISmu.
Saudaraku, perjuangkanlah seluruh agenda da’wah di LDK atau ROHISmu. Namun, berjuanglah juga di bidang ilmu dunia yang kau kuasai karena di luar sana banyak orang yang lebih membutuhkan kontribusimu dibandingkan dengan ceramahmu.